Pada postingan kali ini saya hanya mau sekedar share tentang harian saya. Hmm, sebenarnya saya sendiri juga bingung mau posting apaan. Jadi, tiap harinya saya mau posting tentang keseharian saya. Ya, walaupun mungkin postingan saya agak absurd. Tapi kan..ah sudahlah. Gimana? Setuju? Setujuuuuu(malah jawab sendiri). Oke, inilah cerita saya di hari ini:
Hampir
setiap hari saya mendengar pujian-pujian yang dilontarkan kepadanya. Ya,siapa
lagi kalau bukan orang yang menyandang predikat sebagai orang pintar(katanya).
Saya tak habis pikir mengapa mereka selalu membicarakan si orang pintar
tersebut. Mengapa? Karena saya selalu bertanya-tanya kepada diri saya sendiri “Apakah
waktu mereka hanya digunakan untuk melontarkan pujian terhadap seseorang?
Apakah selama ini mereka hanya menghabiskan waktu mereka untuk memujinya? Tentu
tidak,bukan? Jujur saja, saya tidak iri kepadanya hanya karena ingin dipuji. Justru
hati saya sulit menerima pujian. Mengapa? Karena jika suatu waktu saya
mendengar pujian dari seseorang, saya selalu berpikir bagaimana tentang diri
saya, apakah saya layak diberikan pujian, dan masih banyak lagi. Ketahuilah,
pujian itu suatu saat mungkin saja berubah menjadi cacian,hinaan,dsb. Kalau
mendengar pujian seperti itu, saya selalu teringat saat-saat saya mendengar
pujian yang dilontarkan kepada siswa
berprestasi yang mewakili Lampung dalam olimpiade geografi. Namanya adalah
******. Tentu sebagai orang normal saya ingin seperti dia. Bukan karena ingin
dapat pujian dari banyak orang melainkan saya hanya ingin membanggakan kedua
orang tua saya. Tapi apa yang saya lakukan selama ini? Hanya malas-malasan,
menghabiskan waktu untuk main game,dll. Yang paling saya ingat dari pujian itu
ialah sepenggal kalimat yang menggugah semangat, pujian itu bunyinya kira-kira
seperti ini “Contohlah nak ****** ini!
Membanggakan orang tuanya, membawa nama baik sekolah, dan juga membanggakan
guru. Saya berharap nanti akan lahir ****** yang baru”. Hmm, saya sempat mikir keras saat itu. Lantas saya
bertanya kepada diri saya sendiri,”Haruskah saya menjadi seperti dia?” Setelah
saya pikirkan, saya tidak ingin menjadi dia. Saya katakan lagi,TIDAK!! Mengapa?
Karena saya ingin menjadi LEBIH BAIK daripada dia :-) .
Oke, sekian dulu cerita dari saya. Lebih dan kurangnya mohon
dimaafkan. Saya hanyalah orang biasa yang ingin menjadi luar biasa. Sampai
jumpa di postingan selanjutnya :-P